Perkembangan dan kemajuan teknologi dalam bidang informasi,
contohnya tentang penemuan jaringan internet, informasi dalam bentuk digital
dan sebagainya, sehingga bisa dikatakan teknologi informasi telah merasuki
segala bidang dan berbagai lapisan masyarakat. Orang-orang sudah terbiasa
dengan internet yang semuanya dapat diakses secara mudah dan mulai meninggalkan
yang berbau manual, misalnya saja, saat ini banyak orang yang lebih suka
membaca e-book dibandingkan membaca buku cetak dan contoh lainnya. Namun,
semua itu memberikan dampak positif untuk dunia perpustakaan. Di negara-negara
maju, tingkat antusiasme dalam penerapan teknologi di bidang perpustakaan
mendapat respon yang sangat tinggi. Semua itu lahir untuk merespon perkembangan
teknologi yang semakin mutakhir dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pencari
informasi atau pemustaka.
Semua itu tidak langsung begitu saja dapat terwujud, terdapat
tantangan yang besar yang harus dihadapi diantaranya berkaitan dengan anggaran,
sumber daya manusia, profesional yang terbatas dan dukungan kebijakan yang
kurang baik. Perpustakaan adalah bangunan utama untuk untuk melahirkan suatu
komunitas ilmiah dan masyarakat yang informatif. Perpustakaan juga merupakan
jalan menuju masyarakat modern yang
berperadaban.
Di era global ini perpustakaan harus dapat berkembang menyesuaikan
dengan meledaknya sumber-sumber informasi yang semakin beragam, sehingga
informasi yang dikelola oleh perpustakaan harus relevan. Oleh karena itu kita
di tuntut untuk berfikir secara cerdas dalam menentukan informasi yang digunakan
untuk kehidupan kita sehari-hari.
Mencari informasi tidak hanya di perpustakaan tetapi dapat juga
mencarinya di internet. Perpustakaan yang notabene sebagai sumber atau tempat
informasi yang dibutuhkan harus menyesuaikan kebutuhan pengguna yang semakin
beragam. Dalam hal ini internet menjadi pesaing utama karena menjanjikan kecepatan
dan kemudahan dalam mendapatkan informasi. Setidaknya perlu dibuatkan sebuah
perpustakaan alternatif untuk menyainginya. Yang menjadi pertanyaan apakah perpustakaan
mampu untuk bersaing?
Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka yang dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia berarti kitab atau buku. Perpustakaan berarti sebuah ruangan,
bagian dari sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut susunan
tertentu untuk digunakan pembaca bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki: 1991, 3).
Selain buku, di dalamnya juga mengoleksi bahan cetak lainnya seperti majalah,
laporan, pamflet, manuskrip, dan berbagai karya audio visual seperti film,
slide, kaset, piringan hitam, serta bentuk mikro seperti mikrofilm dan mikrofis.
Sepanjang sejarah manusia, perpustakaan bertindak menjadi tempat penyimpan
khazanah hasil buah fikir manusia, dan hasil itu kemudian dituangkan dalam
bentuk cetak, non cetak ataupun dalam bentuk elektronik (digital).
Perkembangan perpustakaan secara internasional meliputi Afrika,
Asia, Eropa, Australia dan Amerika. Serta diikuti dengan perkembangan
perpustakaan universitas, perpustakaan akademi, perpustakaan sekolah,
perpustakaan khusus dan perpustakaan umum (Ensiklopedia Amerikana: 1978).
Dan pada awal tahun 1980-an, pengembangan perpustakaan berorientasi
pada fungsi otomasi yang pada umumnya dilakukan oleh komputer mainframe dengan
terminal tersebar di lembaga-lembaga besar. Pada awal 1990-an hampir semua
bagian di perpustakaan didukung oleh otomasi. Misalnya saja dalam hal
pengkatalogan, pengadaan, sirkulasi, jurnal dan data-data anggota perpustakaan.
Dan pada tahun 2001 banyak perpustakaan melakukan kerjasama intensif dan
sharing terhadap hasil-hasil dari komputer.
Proses perkembangan informasi semakin cepat tiap detiknya, banyak
informasi tercipta di berbagai belahan dunia sejalan dengan laju perkembangan
teknologi informasi (TI). Jika masa lalu koleksi perpustakaan diwarnai dengan
koleksi daun lontar dan tablet tanah liat, sekarang paling dominan berupa
koleksi tercetak, mikro, digital dan elektonik. Maka dari itu tidak heran jika
nantinya koleksi perpustakaan didominasi oleh koleksi digital dan dapat diakses
melalui internet. Dalam perkembangannya perpustakaan harus mampu memenuhi
kebutuhan pemustaka dengan cepat, tepat dan efisien serta akurat. Sehingga
mudah dalam temu kembali informasi dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun
tanpa mengenal ruang dan waktu.
Perpustakaan harus bekerja keras dalam meningkatkan pelayanan dan
juga fasilitas salah satunya dengan mendigitalkan sebagian koleksi
perpustakaan. Brian Lang mengemukakan pendapatnya tentang digital library yaitu
penggunaan teknologi digital untuk memperoleh, menyimpan, melestarikan dan
menyediakan akses terhadap informasi dan materi yang diterbitkan dalam bentuk
digital, hasil dari proses digitalisasi bentuk cetak, audiovisual, dan
bentuk-bentuk lainnya. Yang bertujuan untuk memberikan akses kepada seluruh
pemakai, yang tentunya berorientasi pada cara penyampaian dan penyebaran
informasi yang cepat, akurat dan handal.
Meskipun demikian, teknologi informasi mempunyai kelebihan seperti
kecepatan dan akurasi akses, pada sisi lain ia juga mempunyai kelemahan seperti
biaya yang diperlukan dan biaya perawatan yang mahal. Teknologi memang terus
berkembang namun media informasi dalam bentuk teks masih tetap banyak
dimanfaatkan. Sebab, harganya relatif murah, tidak tergantung pada teknologi,
dan mudah dipergunakan.
Pengembangan perpustakaan merupakan suatu pilihan untuk
mengantarkan masyarakat ke arah masyarakat modern yang berperadaban. Kompetisi
masyarakat ditentukan oleh kemampuannya dalam menganalisis situasi dan merespon
setiap kebutuhan zaman. Salah satu cara untuk memenuhi hal ini adalah dengan
cara pendidikan, sedangkan pendidikan dapat berjalan dengan baik apabila
didukung dengan perpustakaan yang baik.
Perpustakaan yang andal di masa depan adalah perpustakaan yang
berorientasi pada penerapan teknologi. Dalam hal ini perpustakaan digital
merupakan perpustakaan yang dimotori oleh keunggulan teknologi. Sistem dan manajemennya
telah didukung oleh teknologi serta koleksinya berbasis teknologi digital.
Keberadaan perpustakaan digital memberi wajah baru bagi dunia perpustakaan serta
digital library memiliki sistem pelayanan yang efisien, akurat dan cepat
sehingga pemakai akan merasa nyaman dan puas.
Kemudahan akses informasinya yang semakin baik diharapakan dapat
memenuhi kebutuhan berbagai lapisan masyarakat dan didukung oleh seorang
pustakawan yang handal dalam mengelola informasi serta perbaikan dalam kebijakan
dan juga anggaran. Perlu dibuat sarana dan prasarana yang memadai untuk
mewujudkan itu semua sehingga pemustaka dapat menikmati informasi yang
disajikan dengan puas.